Thursday, December 19, 2013

Mukjizat Kelahiran



Sama dengan postingan yang lalu, artikel ini juga saya tulis buat buletin gereja GKKA Ujung Pandang edisi natal, yang sedianya terbit Desember 2013. Karena satu dan lain hal buletinnya gak jadi terbit, so saya minta izin supaya artikel ini saya publish di blog, semoga jadi berkat buat yang baca.

***

Rancangan dan karya Allah dalam proses kelahiran sangat indah dan rumit. Ada seribu satu faktor dalam seluruh prosesnya. Kelahiran seorang manusia tidak kurang dari sebuah mukjizat.

Proses kehamilan dan kelahiran dimulai dari pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dengan sel sperma. Dari puluhan juta sel sperma, hanya dibutuhkan satu sel saja untuk membuahi satu sel telur. Saat satu dari sekian banyak sel sperma ini bertemu dengan sel telur, seketika itu juga sel telur membentuk lapisan khusus sehingga tidak ada sel sperma lain yang bisa membuahinya. Pada saat itu juga jenis kelamin dan sifat-sifat genetik bayi tersebut sudah ditentukan.

Kemudian sel telur yang sudah dibuahi dengan cepat membelah menjadi banyak sel. Sambil membelah dan sel-selnya bertambah banyak, sel telur yang sudah dibuahi (kemudian disebut embrio) berjalan menuju ke rahim, untuk kemudian tertanam di dalam dinding rahim. Ini terjadi beberapa hari setelah pembuahan. Setelah embrio tertanam di rahim, rahim menebal dan mulut rahim ditutup rapat oleh semacam sumbat lendir kental. Embrio ini terus tumbuh dan berkembang, hingga siap dilahirkan kurang lebih sembilan bulan kemudian.

Dunia medis sudah demikian maju, tetapi belum mengetahui dengan pasti kejadian apa yang menjadi pemicu dimulainya proses persalinan.  Persalinan yang normal ditandai dengan keluarnya darah bercampur lendir, yaitu terlepasnya sumbat lendir yang menutup mulut rahim tadi. Rahim juga berkontraksi secara teratur, mendorong bayi ke posisi yang seharusnya di jalan lahir, yaitu posisi kepala di bawah.

Karena jalan lahir begitu sempit, bayi harus memosisikan dirinya sedemikian rupa agar dapat keluar melewatinya. Jika bayi dan panggul ibu berukuran normal, hanya ada beberapa posisi saja yang memungkinkan bayi dilahirkan secara normal. Sungguh mengherankan bahwa lebih dari 90% bayi dari seluruh persalinan berada dalam posisi yang seharusnya.

Posisi yang terbaik menurut dunia medis adalah posisi kepala di bawah, dengan kepala menunduk maksimal atau fleksi maksimal, dengan dagu menempel pada dadanya, sehingga lingkar kepala yang melalui jalan lahir adalah lingkar kepala yang terkecil, yaitu lingkar kepala yang diukur dari kepala bagian belakang bawah melewati ubun-ubun atau puncak kepala bayi.
Jika posisi bayi berbeda, maka biasanya persalinan akan lebih sulit dan lebih lama.

Seiring bertambah kuat dan seringnya kontraksi rahim, bayi semakin turun ke jalan lahir, leher rahim dan mulut rahim menipis dan membuka secara bertahap, hingga akhirnya leher rahim menghilang dan rongga rahim dengan jalan lahir menjadi satu saluran/kanal yang bersatu dengan vagina. Peristiwa ini dikenal dengan istilah pembukaan lengkap atau pembukaan 10 cm.

Meskipun jalan lahir adalah saluran yang lunak karena dibatasi oleh otot-otot dan jaringan lunak, di sekelilingnya terdapat tulang-tulang panggul yang keras. Namun Allah dengan segala hikmat-Nya telah mengatur sehingga di tengah-tengah rangkaian tulang ini terdapat lubang yang cukup untuk dilewati oleh seorang bayi. Rangkaian tulang-tulang panggul disebut juga “gelang panggul”.

Susunan tulang-tulang yang membentuk gelang panggul cukup rumit. Jika kita bayangkan secara sederhana gelang panggul sebagai satu silinder, maka terdapat dua lingkaran, yaitu lingkaran atas dan lingkaran bawah. Lingkaran atas ini berbentuk oval yang memanjang ke arah samping, sedangkan lingkaran bawahnya berbentuk oval yang memanjang ke arah depan-belakang.

Jika kepala bayi harus melewati lubang oval ini, ukurannya tentu harus lebih kecil dari diameter terpendek lingkaran oval gelang panggul. Pada posisi menunduk maksimal, kepala bayi berbentuk oval, di mana diameter depan-belakangnya lebih panjang daripada diameter kiri-kanan. Maka, pada saat memasuki lingkaran atas gelang panggul, kepala bayi harus menghadap ke sisi kanan atau kiri ibu, menyesuaikan bentuk oval kepala dengan bentuk oval panggul ibu.

Setelah kepala bayi berhasil melewati lingkaran atas gelang panggul, bahunya segera menyusul. Di bagian bahu, lingkar tubuh bayi berbentuk oval yang memanjang ke samping. Maka untuk melewati lingkaran atas gelang panggul, posisi bayi harus sejajar dengan tubuh ibu. Sehingga, pada saat bahu bayi melewati lingkaran atas panggul, kepala bayi akan sedikit terputar karena menyesuaikan dengan posisi bahunya. Ini disebut dengan istilah medis putaran paksi dalam atau internal rotation (karena terjadi di dalam jalan lahir, tidak dapat kita lihat dari luar).

Kemudian kepala bayi terus turun hingga mencapai lingkaran bawah gelang panggul. Kita ingat bahwa lingkaran bawah gelang panggul berbentuk oval yang memanjang ke arah depan-belakang. Maka bayi harus melaluinya dengan posisi wajah menghadap ke sisi belakang atau sisi depan ibu, agar bentuk oval kepalanya menyesuaikan dengan bentuk oval lingkaran bawah gelang panggul.

Saat ini kepala bayi sudah sangat dekat di mulut vagina, mungkin sebagian rambut/kulit kepala bayi sudah tampak dari luar. Di bagian terluar ini sudah tidak ada tulang yang menghalangi, namun masih terdapat tahanan dari otot-otot di sekitarnya. Agar dapat lahir dengan lancar, bayi harus menghadap ke sisi belakang tubuh ibu. Dengan demikian, saat akan lahir, karena bagian belakang kepala bayi masih terhalang tulang ibu sedangkan bagian kepala depan hanya dihalangi oleh otot-otot, bayi akan menengadahkan kepalanya yang sebelumnya masih tertunduk maksimal, sehingga berturut-turut keluarlah dahi, hidung, mulut, dagu, dan akhirnya seluruh kepala bayi pun lahir. 

Cardinal movement in labor. Gambar saya ambil dari http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/mekanisme-gerakan-kepala-janin-pada.html


Pada saat yang sama, bahu bayi harus melalui lingkaran bawah gelang panggul, yang berbentuk oval memanjang ke arah depan-belakang. Sehingga, bahu bayi harus melewatinya dengan posisi badan menghadap ke samping kiri atau kanan ibu. Karena itu, secara bersamaan terjadi putaran paksi luar atau external rotation, yaitu memutarnya kepala bayi karena menyesuaikan dengan memutarnya bahunya di dalam jalan lahir. Putaran ini dapat kita lihat dari luar. Setelah bahu bayi berhasil keluar, bagian tubuh lainnya segera keluar dengan mudah, karena dua bagian terbesar bayi yaitu kepala dan bahu sudah berhasil dikeluarkan.
 
Sungguh proses yang sangat rumit. Mungkin penjelasan singkat di atas agak sulit dipahami, tetapi ini tidak masalah, karena mempelajari seluruh proses ini dengan baik tentunya memakan waktu yang lama, sehingga mustahil untuk merangkumnya menjadi satu tulisan sederhana.

Yang perlu kita pahami benar adalah betapa mengagumkannya karya dan rancangan Allah dalam seluruh proses kehamilan dan kelahiran. Begitu rumit, dalam dan tak terselami oleh pikiran kita manusia. Sudah ribuan tahun berlalu sejak Hawa, perempuan pertama, hamil dan melahirkan, namun belum ada seorang manusia pun yang mampu menjawab semua pertanyaan seputar kelahiran secara meyakinkan, bukan hanya sekedar teori.

Penjelasan di atas hanyalah sekelumit proses kelahiran yang normal saja, dari sudut pandang ibu. Dari sudut pandang bayi pun masih ada berjuta cerita yang belum tersingkap.
Salah satu di antaranya yang baru mulai diketahui adalah bahwa seluruh proses “pemijatan dan penekanan” yang dialami oleh bayi di sepanjang jalan lahir adalah proses yang sangat penting dalam mempersiapkan bayi masuk ke dunia yang sangat berbeda. Sebelumnya di dalam rahim, bayi tinggal di dalam kantung yang penuh air, hangat, gelap, sarat suara-suara biologis ibu seperti detak jantung, bising usus, napas, dll., serta minim gravitasi. Kini dia pindah ke dunia luar yang kering, dingin, terang menyilaukan, bising, dan dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Kini jantungnya harus bekerja keras karena perubahan sistem aliran darah setelah bayi dilepaskan dari tubuh ibunya, dia juga harus bernapas secara mandiri, harus mengisap dan menelan air susu untuk bertahan hidup, mengeluarkan kotoran-kotorannya sendiri, dan menangis untuk mengomunikasikan kebutuhannya.

Kelahiran sungguh merupakan mukjizat Allah yang luar biasa, yang sering kali terlewatkan karena sudah menjadi sesuatu yang biasa kita temui setiap hari. Saat kita merayakan kelahiran Kristus, marilah kita merenungkan dahsyat dan ajaibnya karya Allah dalam peristiwa kelahiran.

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; 
ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. 
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, 
ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, 
dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; 
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, 
dan dalam kitab-Mu tertulis semuanya hari-hari yang akan dibentuk, 
sebelum ada satu pun daripadanya.  
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! 
Betapa besar jumlahnya! 
Mazmur 139:14-17

2 comments:

  1. It was tough to read this one and the one before this without having IF in my front and central part of the brain. Even though I was a miracle myself, it was so hard to focus on that instead of what I'll never experience. But I'm trying my best to focus on the verses and His amazing mysteries...:-D Emang nuar biasa bahwa God tuh bener2 care about us yah...padahal apalah kita ini he he he...

    ReplyDelete
  2. Ouch... so sorry Mel. May our Heavenly Father comfort u ya... Very true about how delicate n wondrous are God's plans for us

    ReplyDelete

Ayooo silakan berkomentar.... :)