Sama dengan postingan yang lalu, artikel ini juga saya tulis buat buletin gereja GKKA Ujung Pandang edisi natal, yang sedianya terbit Desember 2013. Karena satu dan lain hal buletinnya gak jadi terbit, so saya minta izin supaya artikel ini saya publish di blog, semoga jadi berkat buat yang baca.
***
Rancangan dan karya Allah dalam proses
kelahiran sangat indah dan rumit. Ada seribu satu faktor dalam seluruh prosesnya.
Kelahiran seorang manusia tidak kurang dari sebuah mukjizat.
Proses kehamilan dan kelahiran dimulai dari
pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dengan sel sperma. Dari puluhan juta sel
sperma, hanya dibutuhkan satu sel saja untuk membuahi satu sel telur. Saat satu
dari sekian banyak sel sperma ini bertemu dengan sel telur, seketika itu juga
sel telur membentuk lapisan khusus sehingga tidak ada sel sperma lain yang bisa
membuahinya. Pada saat itu juga jenis kelamin dan sifat-sifat genetik bayi
tersebut sudah ditentukan.
Kemudian sel telur yang sudah dibuahi dengan
cepat membelah menjadi banyak sel. Sambil membelah dan sel-selnya bertambah
banyak, sel telur yang sudah dibuahi (kemudian disebut embrio) berjalan menuju
ke rahim, untuk kemudian tertanam di dalam dinding rahim. Ini terjadi beberapa
hari setelah pembuahan. Setelah embrio tertanam di rahim, rahim menebal dan
mulut rahim ditutup rapat oleh semacam sumbat lendir kental. Embrio ini terus
tumbuh dan berkembang, hingga siap dilahirkan kurang lebih sembilan bulan
kemudian.
Dunia medis sudah demikian maju, tetapi belum mengetahui
dengan pasti kejadian apa yang menjadi pemicu dimulainya proses persalinan. Persalinan yang normal ditandai dengan
keluarnya darah bercampur lendir, yaitu terlepasnya sumbat lendir yang menutup
mulut rahim tadi. Rahim juga berkontraksi secara teratur, mendorong bayi ke
posisi yang seharusnya di jalan lahir, yaitu posisi kepala di bawah.
Karena jalan lahir begitu sempit, bayi harus
memosisikan dirinya sedemikian rupa agar dapat keluar melewatinya. Jika bayi
dan panggul ibu berukuran normal, hanya ada beberapa posisi saja yang
memungkinkan bayi dilahirkan secara normal. Sungguh mengherankan bahwa lebih
dari 90% bayi dari seluruh persalinan berada dalam posisi yang seharusnya.
Posisi yang terbaik menurut dunia medis adalah
posisi kepala di bawah, dengan kepala menunduk maksimal atau fleksi maksimal, dengan dagu menempel pada
dadanya, sehingga lingkar kepala yang melalui jalan lahir adalah lingkar kepala
yang terkecil, yaitu lingkar kepala yang diukur dari kepala bagian belakang bawah
melewati ubun-ubun atau puncak kepala bayi.
Jika posisi bayi berbeda, maka biasanya
persalinan akan lebih sulit dan lebih lama.
Seiring bertambah kuat dan seringnya kontraksi
rahim, bayi semakin turun ke jalan lahir, leher rahim dan mulut rahim menipis
dan membuka secara bertahap, hingga akhirnya leher rahim menghilang dan rongga
rahim dengan jalan lahir menjadi satu saluran/kanal yang bersatu dengan vagina.
Peristiwa ini dikenal dengan istilah pembukaan lengkap atau pembukaan 10 cm.
Meskipun jalan lahir adalah saluran yang lunak
karena dibatasi oleh otot-otot dan jaringan lunak, di sekelilingnya terdapat
tulang-tulang panggul yang keras. Namun Allah dengan segala hikmat-Nya telah
mengatur sehingga di tengah-tengah rangkaian tulang ini terdapat lubang yang
cukup untuk dilewati oleh seorang bayi. Rangkaian tulang-tulang panggul disebut
juga “gelang panggul”.
Susunan tulang-tulang yang membentuk gelang
panggul cukup rumit. Jika kita bayangkan secara sederhana gelang panggul
sebagai satu silinder, maka terdapat dua lingkaran, yaitu lingkaran atas dan
lingkaran bawah. Lingkaran atas ini berbentuk oval yang memanjang ke arah samping,
sedangkan lingkaran bawahnya berbentuk oval yang memanjang ke arah depan-belakang.
Jika kepala bayi harus melewati lubang oval
ini, ukurannya tentu harus lebih kecil dari diameter terpendek lingkaran oval
gelang panggul. Pada posisi menunduk maksimal, kepala bayi berbentuk oval, di
mana diameter depan-belakangnya lebih panjang daripada diameter kiri-kanan.
Maka, pada saat memasuki lingkaran atas gelang panggul, kepala bayi harus menghadap
ke sisi kanan atau kiri ibu, menyesuaikan bentuk oval kepala dengan bentuk oval
panggul ibu.
Setelah kepala bayi berhasil melewati lingkaran
atas gelang panggul, bahunya segera menyusul. Di bagian bahu, lingkar tubuh
bayi berbentuk oval yang memanjang ke samping. Maka untuk melewati lingkaran
atas gelang panggul, posisi bayi harus sejajar dengan tubuh ibu. Sehingga, pada
saat bahu bayi melewati lingkaran atas panggul, kepala bayi akan sedikit terputar
karena menyesuaikan dengan posisi bahunya. Ini disebut dengan istilah medis
putaran paksi dalam atau internal
rotation (karena terjadi di dalam jalan lahir, tidak dapat kita lihat dari
luar).
Kemudian kepala bayi terus turun hingga mencapai
lingkaran bawah gelang panggul. Kita ingat bahwa lingkaran bawah gelang panggul
berbentuk oval yang memanjang ke arah depan-belakang. Maka bayi harus
melaluinya dengan posisi wajah menghadap ke sisi belakang atau sisi depan ibu,
agar bentuk oval kepalanya menyesuaikan dengan bentuk oval lingkaran bawah gelang
panggul.
Saat ini kepala bayi sudah sangat dekat di
mulut vagina, mungkin sebagian rambut/kulit kepala bayi sudah tampak dari luar.
Di bagian terluar ini sudah tidak ada tulang yang menghalangi, namun masih terdapat
tahanan dari otot-otot di sekitarnya. Agar dapat lahir dengan lancar, bayi
harus menghadap ke sisi belakang tubuh ibu. Dengan demikian, saat akan lahir,
karena bagian belakang kepala bayi masih terhalang tulang ibu sedangkan bagian
kepala depan hanya dihalangi oleh otot-otot, bayi akan menengadahkan kepalanya
yang sebelumnya masih tertunduk maksimal, sehingga berturut-turut keluarlah
dahi, hidung, mulut, dagu, dan akhirnya seluruh kepala bayi pun lahir.
Cardinal movement in labor. Gambar saya ambil dari http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/mekanisme-gerakan-kepala-janin-pada.html |
Pada saat yang sama, bahu bayi harus melalui
lingkaran bawah gelang panggul, yang berbentuk oval memanjang ke arah
depan-belakang. Sehingga, bahu bayi harus melewatinya dengan posisi badan
menghadap ke samping kiri atau kanan ibu. Karena itu, secara bersamaan terjadi
putaran paksi luar atau external rotation,
yaitu memutarnya kepala bayi karena menyesuaikan dengan memutarnya bahunya di
dalam jalan lahir. Putaran ini dapat kita lihat dari luar. Setelah bahu bayi
berhasil keluar, bagian tubuh lainnya segera keluar dengan mudah, karena dua
bagian terbesar bayi yaitu kepala dan bahu sudah berhasil dikeluarkan.
Sungguh proses yang sangat rumit. Mungkin penjelasan
singkat di atas agak sulit dipahami, tetapi ini tidak masalah, karena
mempelajari seluruh proses ini dengan baik tentunya memakan waktu yang lama,
sehingga mustahil untuk merangkumnya menjadi satu tulisan sederhana.
Yang perlu kita pahami benar adalah betapa
mengagumkannya karya dan rancangan Allah dalam seluruh proses kehamilan dan
kelahiran. Begitu rumit, dalam dan tak terselami oleh pikiran kita manusia.
Sudah ribuan tahun berlalu sejak Hawa, perempuan pertama, hamil dan melahirkan,
namun belum ada seorang manusia pun yang mampu menjawab semua pertanyaan
seputar kelahiran secara meyakinkan, bukan hanya sekedar teori.
Penjelasan di atas hanyalah sekelumit proses
kelahiran yang normal saja, dari sudut pandang ibu. Dari sudut pandang bayi pun
masih ada berjuta cerita yang belum tersingkap.
Salah satu di antaranya yang baru mulai
diketahui adalah bahwa seluruh proses “pemijatan dan penekanan” yang dialami
oleh bayi di sepanjang jalan lahir adalah proses yang sangat penting dalam
mempersiapkan bayi masuk ke dunia yang sangat berbeda. Sebelumnya di dalam rahim,
bayi tinggal di dalam kantung yang penuh air, hangat, gelap, sarat suara-suara
biologis ibu seperti detak jantung, bising usus, napas, dll., serta minim
gravitasi. Kini dia pindah ke dunia luar yang kering, dingin, terang
menyilaukan, bising, dan dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Kini jantungnya harus
bekerja keras karena perubahan sistem aliran darah setelah bayi dilepaskan dari
tubuh ibunya, dia juga harus bernapas secara mandiri, harus mengisap dan
menelan air susu untuk bertahan hidup, mengeluarkan kotoran-kotorannya sendiri,
dan menangis untuk mengomunikasikan kebutuhannya.
Kelahiran sungguh merupakan mukjizat Allah yang
luar biasa, yang sering kali terlewatkan karena sudah menjadi sesuatu yang
biasa kita temui setiap hari. Saat kita merayakan kelahiran Kristus, marilah
kita merenungkan dahsyat dan ajaibnya karya Allah dalam peristiwa kelahiran.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku
dahsyat dan ajaib;
ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu,
ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi,
dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah;
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak,
dan
dalam kitab-Mu tertulis semuanya hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satu
pun daripadanya.
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya
Allah!
Betapa besar jumlahnya!
Mazmur 139:14-17
It was tough to read this one and the one before this without having IF in my front and central part of the brain. Even though I was a miracle myself, it was so hard to focus on that instead of what I'll never experience. But I'm trying my best to focus on the verses and His amazing mysteries...:-D Emang nuar biasa bahwa God tuh bener2 care about us yah...padahal apalah kita ini he he he...
ReplyDeleteOuch... so sorry Mel. May our Heavenly Father comfort u ya... Very true about how delicate n wondrous are God's plans for us
ReplyDelete