I'm a daughter of the King. A cherished wife and beloved mommy. A work in progress by God's own hands. My Heavenly Father is upholding, molding, and equipping me, sometimes against my will and understanding. My passion is being a helpmeet, nurturing my precious son, writing, and I hope to someday be back to medical practice.
Monday, March 9, 2015
Elia dan janda histeris :D
Tempo hari saya baca firman Tuhan di 1 Raja-raja 17:7-24, kisah tentang Elia dan janda di Sarfat. Kisah yang terkenal ya. Sang Janda yang 2x dapat mujizat karena iman dan ketaatannya.
Atau benarkah begitu?
Cerita ini terjadi pada waktu bencana kekeringan dan kelaparan melanda Israel selama 3,5 tahun. Di awal masa kekeringan, Elia kabur dari raja Ahab yang jahat, dan tinggal di tepi sungai Kerit, di mana Elia secara ajaib dipelihara Tuhan dengan cara dibawakan makanan oleh burung-burung gagak. Selang beberapa waktu, sungai Kerit pun kering, dan Elia disuruh Tuhan pergi ke Sarfat, Tuhan bilang dengan jelas bahwa Dia sudah memerintahkan seorang janda untuk memberi Elia makan (ayat 9). Anehnya, di ayat 12 setelah Elia meminta diambilkan minuman dan makanan, janda itu kok jawabnya gak kayak orang yang udah nerima perintah dari Tuhan ya. Dia ini gak paham, enggan nurut atau pura-pura gak tau? Malah pake bilang mau mati segala.
Setelah Elia bilang bahwa persediaan tepung dan minyaknya gak akan pernah habis sampai hari Tuhan menurunkan hujan ke Israel lagi, barulah wanita itu nurut. Saya curiga (sifat buruk yang gak patut ditiru ya, pemirsa... hahaha) dia ini nurut beneran karena beriman dan terinspirasi dan takjub karena udah menerima janji Tuhan, atau karena penasaran mau membuktikan bener apa enggaknya omongan Elia. Kelaparan udah sedemikian parahnya sampe nyawa udah terancam, gak ada ruginya mengorbankan segenggam tepung dan minyak terakhir, kalo tarohannya adalah persediaan tepung dan minyak yang tidak akan pernah habis! Wow banget gak sih kalo sepanjang kekeringan dan kelaparan dia punya persediaan yang gak bisa habis?!
Dan setelah wanita itu melakukan bagiannya (taat memberikan tepung dan minyak alias makanan terakhirnya kepada Elia), maka Tuhan pun melakukan bagian-Nya dan menepati janji-Nya.
Selang beberapa waktu, anak wanita itu sakit parah sampe udah berenti napas. Simak gugatan wanita itu kepada Elia di ayat 18: “Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?”
Dalam Alkitab versi King James, kalimat “menyebabkan anakku mati” adalah “to slay my son”, yang berarti wanita itu menuduh kedatangan Elia-lah yang membunuh anak itu.
Bingung saya. Ini wanita yang iman dan ketaatannya sering dipuji dan dikotbahkan, kok responnya gini. Jangan lupa bahwa dia sudah dan masih menikmati mujizat tepung dan minyak yang gak habis-habis. I mean, come on! Di dunia ini cuma ada segelintir orang yang ngalamin pengalaman supranatural yang begitu riil. Bukannya respon yang (menurut saya) lebih wajar adalah tergopoh-gopoh manggil Elia buat sembuhin anaknya? Bukannya bencana itu tempo hari juga udah hampir merenggut nyawanya dan anaknya?
Lagipula dia juga nuduh kedatangan Elia adalah untuk mengingatkan kesalahannya. Apa dia ada dosa tersembunyi dan merasa tertuduh dengan kedatangan seorang hamba Tuhan ke rumahnya?
Kemudian Elia minta supaya anak itu diberikan kepadanya (ayat 19). Keliatannya wanita itu cuma buang muka (hehehe.... yang ini asli bayangan saya doang), gak mau kasihkan anaknya ke Elia, soalnya di kalimat berikutnya tertulis “Elia mengambil anak itu dari pangkuan perempuan itu, ...”. Saya cek di terjemahan-terjemahan lain, keterangannya sama.
Oh beginilah kelakuan wanita yang lagi BETE berat. Iya gak? Kelakuan saya sih iya suka kayak gitu wakakakka.... *ngaku*
Mungkin wanita itu histeris ya, sampe gak terkendali lagi responnya. Bisa dipahami sih, secara suaminya udah meninggal, sekarang anaknya semata wayang (hampir) mati juga.
Sekedar info, kalo di bahasa Indonesia, istilah janda berlaku buat seorang perempuan yang ditinggal mati suaminya atau bercerai dari suaminya, tapi kalo dalam bahasa Inggris, istilah widow itu khusus buat istri yang ditinggal mati suaminya, kalo cerai itu disebutnya divorced, bukan widow.
Setelah anaknya secara mujizat hidup kembali, wanita itu bilang, “Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar.”
Haah? Gak salah nih? Ke mana aja bu...? Bukannya sekian lama disediain makan secara mujizat? Kok baru sekarang dia yakin bahwa Elia tuh beneran nabinya Tuhan dan firman yang disampaikan melalui Elia itu benar. Jadi selama ini dia masih ragu, atau emang gak percaya, atau gimana? Kenapa gak percaya, padahal udah dapet mujizat? Lebih heran lagi, kenapa dapet mujizat kalo gak percaya?
Soalnya kalo saya baca mujizat-mujizat yang dibuat oleh Yesus, sebagian besar mujizat berakar dari iman. Berulang-ulang Yesus bilang “Imanmu menyelamatkanmu.”
Yesus tidak membuat banyak mujizat di tempat di mana iman masyarakatnya kurang: “Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.” (Matius 13:58)
Janda yang membingungkan...........
Mungkin Tuhan mau ngajarin saya, bahwa dengan segala kelemahannya pun janda Sarfat bisa dipakai oleh Tuhan. Ya, bahkan seorang perempuan tertekan yang histerisan dan berani menggugat Tuhan dan hambaNya sekalipun. A woman at her worst condition and situation.
Jangan lupa bahwa sebelumnya, di awal cerita, ketaatan janda Sarfat kepada janji Tuhan walaupun ternyata masih dia ragukan, patut diacungi jempol.
Satu hal lagi yang saya pelajari, janji Tuhan beneran YA dan AMIN. Bahkan gak tergantung iman atau percaya enggaknya kita. Kalo Dia udah kasih janji, Dia akan genapi, NO MATTER WHAT.
Janji Tuhan dengan memberikan mujizat tepung dan minyak yang tidak habis membawa janda Sarfat melewati bencana kelaparan. Mujizat-Nya yang kedua bahkan Dia berikan meskipun janda itu tidak berespon dengan benar dan masih meragukan Tuhan. Dan kisahnya diabadikan di Alkitab, sampe sekarang, lebih dari dua ribu tahun kemudian, masih menginspirasi kita.
Saya bukannya bilang bahwa kita bakal dapet mujizat dan janji Tuhan meskipun kita gak beriman dan gak berespon dengan bener loh ya... Pakem yang bener adalah iman dulu, baru mujizat turun, seperti yang Yesus bilang.
Yang saya mau bilang adalah bahwa kuasa Tuhan TIDAK BISA DIBATASI oleh respon kita yang gak bener atau oleh ketidakpercayaan kita. Janji Tuhan diberikan buat siapa aja yang Dia mau, orang percaya maupun orang yang belum percaya, dan AKAN DIGENAPI, apa pun yang terjadi.
Hanya alangkah baiknya kalo kita yang udah menerima anugerah-Nya tidak mengeraskan hati, beriman, dan memberi respon yang benar.
APALAGI kalo dapet juga janji dan mujizat! Udah dapet jackpot gitu, kalo masih juga bete dan gak percaya mah sungguh TER-LA-LU. :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dasar manuksia yah he he he he...Food for thought. :-)
ReplyDelete