Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepadanya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Kata Yesus pula kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Yohanes 21:15-17
Sejak dulu, baca perikop ini bikin saya mengernyit. Ga ngerti kenapa Yesus kudu mengulang pertanyaan ini sampe 3x. Ga terlalu ngerti juga kenapa Petrus musti sedih denger pertanyaan ini. Saya kirain karena alasan yang personal: Petrus yang abis menyangkal Yesus 3x, diminta ngulang pernyataan kasihnya kepada Yesus 3x juga. Di Alkitab segala yang 3x itu biasanya penting.
Minggu lalu saya dapet pencerahan. Pencerahan yang cerraaahhh banget,
dari aplikasi Renungan Harian di HP android (e-RH), tanggal 16 April 2015, ditulis oleh bapak Hiendarto Sukotjo.
Ternyata, dalam pertanyaan Yesus yang pertama, kata kasih yang dipake adalah AGAPE, atau kasih tanpa syarat yaitu “mengasihi walaupun”.
Dan dijawab oleh Petrus dengan kata PHILEA, atau kasih bersyarat yaitu “mengasihi jikalau”.
Pertanyaan Yesus yang kedua masih menggunakan kata AGAPE, dan lagi-lagi dijawab oleh Petrus dengan PHILEA.
Petrus berbeban berat dengan rasa bersalah karena telah menyangkal Yesus. Padahal sesaat sebelum Yesus ditangkap, Petrus berkata bahwa dia rela memberikan nyawanya bagi Yesus (Yohanes 13:37).
Petrus menjawab dengan philea, karena merasa belum mampu mengasihi Tuhan dengan kasih agape.
Tuhan pun paham.
Pada pertanyaan-Nya yang ketiga, Yesus bertanya menggunakan kata PHILEA.
Yang kemudian dijawab Petrus juga dengan PHILEA.
Sekarang saya mengerti mengapa Petrus menjadi sedih saat mendengar pertanyaan Yesus yang ketiga.
Ngebayanginnya aja udah bikin hati “nyeesss...”, terharu banget.
DIMAKLUMI dan DIPAHAMI, terlebih lagi DITERIMA APA ADANYA itu dahsyat rasanya.
Setelah Petrus menyangkal Yesus, dia kembali ke profesi lamanya sebagai nelayan. Perikop di atas terjadi pada saat Yesus menampakkan diri untuk ketiga kalinya, yaitu kepada Petrus dan beberapa murid lain yang sedang menangkap ikan bersama Petrus. Adegan yang terjadi persis sama dengan adegan ketika Petrus pertama kali bertemu Yesus: mereka mencari ikan semalaman tetapi tidak mendapat seekor ikan pun, kemudian Yesus menyuruh mereka menebarkan jala di sebelah kanan perahu, lalu jala mereka menjadi sangat penuh dengan ikan sampe susah ditarik.
Déjà vu.
Hampir sama dengan Petrus, Yudas Iskariot juga mengkhianati Yesus. Tetapi kisah Yudas berbeda:
Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. (Matius 27:3-5)
:(
Petrus dan Yudas sama-sama menyesal, dan sama-sama didera rasa bersalah yang tak terlukiskan. Petrus berusaha coping dengan cara bekerja, kembali menjadi nelayan, sambil tetap berkumpul bersama beberapa murid yang lain. Sedangkan Yudas tenggelam dalam rasa bersalah, tidak berani mendekati murid-murid lain, tidak berani bertobat, merasa tidak layak diampuni, dan memilih jalan pintas dengan bunuh diri.
Apakah kelemahanmu membuatmu patah semangat?
Apakah iblis sering mengungkit masa lalumu yang kelam untuk membuat kamu merasa tidak pantas melayani Dia, tidak layak menjadi pengikut-Nya?
Apakah kamu merasa lemah dan terus menerus terjatuh dalam dosa yang sama sehingga iblis berhasil menipumu untuk tidak usah bertobat lagi karena Tuhan udah bosan mengampuni dan memaklumi kamu?
Apakah kamu kecewa dengan keadaan dunia dan merasa hidupmu tidak berarti lagi?
Apakah dosa seksualmu di masa lalu membuat kamu tidak bisa menikmati keintiman dengan isteri/suamimu dalam pernikahan sah yang sudah diberkati Tuhan?
Atau adakah peperangan batin lain yang kamu perjuangkan siang malam tanpa sepengetahuan orang lain?
Tuhan paham.
Dia bertanya kepadamu dengan PHILEA, bukan AGAPE.
Dia menerimamu apa adanya, sinful and all.
Dia paham bahwa kita berdosa dan lemah.
Pengampunan yang Dia sediakan TIDAK TERBATAS.
Ingat apa pesan Tuhan kepada Petrus setelah Dia bertanya?
“Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Tugas yang begitu penting Tuhan percayakan kepada Petrus.
Lalu apakah yang Petrus lakukan?
Lalu Petrus pun mengasihi Tuhan dengan AGAPE.
Saat Petrus menjawab Yesus, 3x dia hanya mampu menyebutkan philea. Tetapi sepanjang sisa hidupnya, Petrus menjalankan tugasnya menggembalakan domba-domba Tuhan. Malah di akhir hidupnya Petrus menjadi martir, mati disalib seperti Yesus, bahkan dalam keadaan terbalik, karena dia merasa tidak layak disalibkan dengan cara yang sama seperti Tuhannya.
Petrus DIMAMPUKAN untuk mengasihi Tuhan dengan AGAPE.
Roh Kudus yang sama juga ada di dalam hidup kita, para pengikut Yesus di masa kini.
Kuasa-Nya masih sama dahsyatnya, juga akan memampukan kita untuk melakukan apa yang kita pikir tidak mampu kita lakukan.
Karena “siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” 2 Korintus 5:17
***
Catatan:
Di Alkitab bahasa Indonesia dari LAI maupun bahasa Inggris versi King James, kita gak bisa lihat perbedaan kata kasih yang dipake dalam ketiga pertanyaan Yesus.
Di Alkitab bahasa Inggris versi Young’s Literal Translation, kasih agape disebutkan dengan kata “LOVE” dan kasih philea disebutkan dengan kata “DEARLY LOVE”, jadi keliatan bedanya.
Setelah Petrus menjawab dengan philea, Yesus juga 3x berpesan, “Gembalakanlah domba-domba-Ku”, yang dalam versi Young’s Literal Translation ketiganya juga dibedakan dengan kalimat “Feed my lambs”, “Tend my sheep”, dan “Feed my sheep”.
Kalo untuk bagian ini saya ga punya penjelasan, jadi yang bisa menjelaskan tentang ini, please do share with us ya ;)
No comments:
Post a Comment
Ayooo silakan berkomentar.... :)