Putri Indonesia

Posting kali ini gak ada hubungannya sama motherhood. Gak papa lah ya (dilarang protes, ini kan blog gue hehehehe...) 

Tempo hari kebeneran nonton secuprit akhir dari acara siaran ulang Pemilihan Putri Indonesia 2011. Cuman liat di bagian final question 3 besar doang.

Ada yang nonton gak?

Nah ceritanya 3 besar itu putri2 dari Jawa Tengah, Jawa Timur, and Sulawesi Selatan. Pas giliran ditanya 1 pertanyaan akhir yang sama buat semua kontestan, putri Jatim dapet giliran pertama, 2 putri yang laen nunggu sambil pake headset (biar gak nguping gitu).

Pertanyaannya kurang lebih gini lah: "Apa rahasianya yang bikin Anda bisa jadi seperti Anda yang sekarang?"

Bola mata gue membesar segede jengkol pas denger jawaban si putri Jatim, namanya Liza Elly Purnama Sari, yang dengan lantang menyebut, "Rahasia saya bisa berdiri di sini adalah karena berkat dari Tuhan Yesus Kristus bla bla bla... dan yang kedua adalah orangtua saya bla bla bla..."

Klik di sini kalo mau liat langsung cuplikannya: http://www.youtube.com/watch?v=lhaKigG3lRI

Wow. WOW!!

I can imagine being in her place (superdupergaktaudiri haha), mungkin gue bakal sebut "Tuhan Yang Mahaesa", kayanya itu aja udah cukup ya buat mensyukuri dan mengakui Dia sebagai yang terutama dalam hidupku. But nope, she didn't do what I would have done.

She stood there, on stage dipelototin berjuta pasang mata di depan panggung and di layar tivi, a step away from being the most beautiful Indonesian princess yang bakal mewakili nama negeri ini di panggung internasional, dengan segambreng hadiah dan fasilitas dan masa depan yang menjanjikan. Being a minority as she is, she could have chosen to "soften" her statement of faith, supaya dapet nilai lebih di mata juri and kemungkinan menangnya lebih besar.

But liat sendiri what she did, dengan yakin dan lantang tanpa ragu menyebut nama Tuhan Allah yang dia sembah (berulang kali, gak cuman sekali), dengan segala risiko dan kemungkinan yang menyertainya. I'm sure Bapa di surga senyum lebar melihatnya. Dia memberkati banyak orang termasuk gue!

Wow again :)

Gue bukan cuma terberkati dengan jawabannya mbak Liza, tapi juga terinspirasi. Tertempelak, tergebok, you name it lah....

Selama ini untuk urusan yang kecil-kecil aja gue suka "toleransi". Misalnya contoh waktu bikin CV buat ngelamar kerja. Nah kalo gue ngelamar di tempat yang sekuler, yang lebih gue tekankan tuh riwayat kerja di tempat-tempat yang sosial atau kemanusiaan daripada tempat-tempat yang membawa nama Tuhan. Bukan berbohong, tapi lebih menekankan ke yang laen, supaya gak dipersulit gitu kesempatan gue untuk dapetin kerjaan yang gue lamar.

Malu gue... :P

So, big thanks to mbak Liza, meskipun runner up 1, you're the champion in my heart!! Thanks for the inspiration! ^__^

Glory to God!

"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,

Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga.

Tetapi siapa saja yang menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga."

Matius 10:32-33